Rabu, 15 April 2020

Jenis jenis Penelitian Sosial

Pengelompokkan jenis penelitian relatif sangat beragam dan tergantung dari aspek mana penelitian tersebut dikelompokkan. Ketiadaan kesepakatan dalam pengelompokkan tersebut bertolak dari adanya perbedaan sudut pandang dari para ahli dalam mengawali fokus penggelompokannya sejalan dengan aspek kepentingan pengelompokkan penelitian itu sendiri. Pengelompokan jenis-jenis penelitian ini sebenarnya hanya sebuah upaya untuk menelompokkan penelitian yang sudah ada yang bertujuan untuk memudahkan bagi kita. Berikut ini beberapa jenis penelitian sosial

1. Penelitian Ditinjau dari Tujuan
Penelitian merupakan salah satu penunjang dalam perkembangan ilmu pengetahuan, tanpa adanya penelitian ilmu pengetahuan tidak akan bertambah maju, Penelitian mempunyai tiga tujuan utama, yaitu:
  1. Mengungkapkan kebenaran sebagai manifestasi hasrat ingin tahu manusia,
  2. Mengembangkan ilmu pengetahuan, dan
  3. Sebagai sarana untuk memecahkan berbagai masalah dalam masyarakat.
Jenis penelitian ditinjau dari tujuan adalah penelitian verifikatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian. jenis penelitian berdasarkan sudut pandang tujuan juga dapat dilihat dari tujuan umum dan tujuan pemakainya.yang dapat diuraikan yaitu:
  1. Penelitian eksploratif bertujuan untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya pada objek yang belum begitu banyak diketahui. Penelitian ini berguna memberikan informasi secara garis besar, atau juga sebagai langkah awal untuk penelitian yang lebih mendalam.
  2. Penelitian verifikatif adalah penelitian yang bertujuan mengecek kebenaran hasil penelitian yang telah dilakukan. Contoh hasil penelitian tentang sebab-sebab anak jalanan di atas, diulang lagi oleh tim peneliti lain yang bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.

2. Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu
Dilihat dari bidang yang diteliti maka penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu bidang ilmu alam dan ilmu sosial.
  1. Penelitian Bidang Ilmu Alam. Penelitian bidang ilmu alam contohnya mekanika, fisika, biologi, teknologi, botani, dan zoologi. Objek penelitian ilmu alam, yaitu objek dunia yang riil materiil atau dunia objektif. Yang dicari di sini adalah fakta dan pembuktian-pembuktian dari kenyataan.
  2. Penelitian Bidang Ilmu Sosial. Objek penelitian ilmu sosial adalah manusia dan fenomena-fenomena/ gejala-gejala sosial. Materi dari ilmu sosial antara lain buah karya manusia, barang-barang peninggalan sejarah, tingkah laku, perbuatan manusia dalam macam-macam ekspresi, dan hasil kebudayaan yang seluruhnya dipikirkan secara sistematis, dan diciptakan oleh akal budi manusia. Contohnya, yaitu penelitian tentang kenakalan remaja, kemiskinan, dan lingkungan kumuh.

3. Penelitian Ditinjau dari Pendekatan
Dalam penelitian ada dua pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.
  1. Pendekatan Kualitatif, Pendekatan kualitatif digunakan apabila data yang hendak dikumpulkan adalah data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata atau kalimat. Pendekatan semacam ini digunakan dalam penelitian yang datanya adalah data sekunder. Pendekatan kualitatif mengutamakan kualitas data. Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif tidak digunakan analisis statistik.
  2. Pendekatan Kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian secara survei dan eksperimen. Pendekatan ini digunakan apabila data yang hendak dikumpulkan adalah data kuantitatif, yaitu data berbentuk angka. Oleh karena itu dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, analisisnya dengan cara statistik.
  3. Pendekatan Longitudinal (Pendekatan Bujur). Pendekatan ini ada kebaikannya karena subjek yang diamati sama, sehingga faktor-faktor intern individu tidak berpengaruh terhadap hasil. Kelemahannya, waktu penelitian sangat lama dan dikhawatirkan dalam jangka waktu yang lama ini telah banyak perubahan kondisi karena perkembangan zaman. Contoh: dengan pendekatan ini maka peneliti mencatat kemampuan berpikir sejak anak duduk di kelas I. berturut-turut setiap tahun perkembangan tersebut dicatat sampai kelas VI.
  4. Pendekatan Cross-Sectional (Pendekatan Silang). Berbeda dengan pendekatan bujur, pendekatan silang tidak menggunakan subjek yang sama. Contoh: Dalam waktu yang bersamaan, peneliti mengadakan pencatatan tentang perkembangan berpikir anak-anak SD secara serentak, yaitu kelas I-VI. Satu hal yang menguntungkan adalah bahwa datanya dengan cepat dapat terkumpul.

4. Penelitian Ditinjau dari Tempatnya
Penelitian memang banyak dilakukan di laboratorium. Untuk masa sekarang yang bisa diteliti dilaboraturium bukan monopoli ilmu pengetahuan alam saja, tetapi banyak bidang, termasuk penelitian bahasa. Ditinjau dari tempatnya penelitian dapat dikelompokkan menjadi :
  1. Penelitian Laboratorium. Penelitian laboratorium ini tidak hanya untuk bidang ilmu eksakta/ IPA, tetapi sekarang ada juga penelitian di laboratorium dalam bidang bahasa dan ilmu-ilmu sosial. Penelitian dapat juga dilakukan di perpustakaan. Misalnya, penelitian tentang dokumen-dokumen sejarah yang telah dibukukan, penelitian dalam bidang kesastraan, dan masih banyak yang lain.
  2. Penelitian Kancah/Di Lapangan. Penelitian kancah atau penelitian lapangan, tempat penelitiannya di kancah/lapangan. Penelitian lapangan pada umumnya bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Pengelompokkan jenis penelitian relatif sangat beragam dan tergantung dari aspek mana pene Jenis jenis Penelitian Sosial
5. Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya
Berdasarkan cara pembahasannya penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penelitian deskriptif dan penelitian inferensial.
  1. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang melukiskan, memaparkan, menuliskan, dan melaporkan suatu keadaan, objek, atau peristiwa secara apa adanya.
  2. Penelitian inferensial, yaitu tidak hanya melukiskan peristiwa saja, tetapi juga menarik kesimpulan umum dari masalah yang diteliti.

6. Penelitian Dilihat dari Wujud Data
Dilihat dari wujud datanya, penelitian dapat dibagi menjadi dua, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Disebut penelitian kuantitatif jika data penelitiannya berupa angka-angka dan disebut penelitian kualitatif jika data penelitiannya berupa pernyataan dengan kata-kata atau tindakan.

7. Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel
Variabel adalah hal-hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap dalam suatu kegiatan penelitian (points to be noticed), yang menunjukkan variasi, baik secara kuatitatif maupun kualitatif. Penelitian ditinjau dari hadirnya variabel dapat dilihat dari:
  1. Penelitian Variabel Masa Lalu adalah penelitian tentang variabel yang kejadiannya sudah terjadi sebelum penelitian dilaksanakan.
  2. Penelitian Ex Post Facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti suatu peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang melalui data tersebut untuk menemukan faktor-faktor yang mendahului atau menemukan sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang diteliti.
8. Penelitian Sosial Budaya
Objek penelitian sosial budaya adalah manusia dan gejala-gejala sosial budaya. Contoh penelitian bidang sosial antara lain penelitian tentang kenakalan remaja, anak jalanan, kemiskinan, lingkungan kumuh. Dalam penelitian ilmu-ilmu sosial dikenal adanya penelitian antropologis, ekonomis, psikologis, hukum, dan sosiologis.

Penelitian sosiologis dapat dikatakan sebagai proses pengungkapan kebenaran berdasarkan penggunaan konsep-konsep dasar yang dikenal dalam sosiologi. Bagi pembangunan, penelitian sosiologis diperlukan untuk memperoleh data-data yang relatif lengkap tentang masyarakat yang hendak dibangun. Data-data yang diperlukan tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut.
  1. Kelompok-kelompok sosial sebagai bagian dari masyarakat.
  2. Kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai yang mendukung pembangunan.
  3. Pola interaksi sosial, yang berguna untuk menciptakan suasana kondusif bagi pembangunan.
  4. Stratifikasi sosial sebagai pembeda masyarakat dalam kelas-kelas sosial secara vertikal. Hal ini dipandang perlu agar dapat diidentifikasi pihak-pihak yang mendukung pembangunan dan yang tidak.
  5. Lembaga-lembaga sosial sebagai kebutuhan dasar manusia dan kelompok sosial.
Melakukan penelitian berdasarkan tempat (di lapangan dan di laboratorium), berdasarkan wujud data (penelitian kuantitatif dan kualitatif), berdasarkan pendekatan (secara longitudinal dan cross sectional), dan berdasarkan bidang ilmu (bidang IPA dan IPA).